Pemuda dan Sumpah Pemuda

Ada yang lupa apa yang kita peringati di tanggal 28 Oktober kemarin? sebagian besar pasti ingat kan ya, hari sumpah pemuda. ya, setiap tanggal 28 oktober kita memperingati hari sumpah pemuda. seharusnya, pada hari tersebut merupakan momentum bagi pemuda Indonesia untuk bangit kembali dari keterpurukan dan memberikan pengabdiannya untuk bangsa. Tak meski harus dengan menjadi politisi, tetapi pemuda sekarang juga bisa memberikan kontribusinya dalam hal kebudayaan atau pariwisata. kita, khususnya para pemuda Indonesia harus bisa berkreasi dan berinovasi.

Lewat budaya juga, para pemuda juga bisa menemukan jati dirinya. itulah yang diperlukan bangsa ini, pemuda-pemuda yang tidak melupakan kebudayaan bangsanya, jatidiri bangsanya.

Akan tetapi, masih pedulikah pemuda jaman sekarang mengenai "Sumpah Pemuda"? Masih ingatkah mereka isi dan makna Sumpah Pemuda? berikut saya ingatkan lagi bagi yang lupa isi dari sumpah pemuda:

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Nah, sudah baca kan? Ingat lagi kan isi-isi sumpah pemuda? Apakah pemuda sekarang memahami benar-benar tentang isinya? mungkin hanya sebagian saja yang menjiwai isi sumpah pemuda. lalu, bagaimana dengan sebagian lagi? berikut ini saya akan berpendapat tentang pemuda yang "kurang" bahkan "tidak" memperdulikan isi sumpah pemuda:

  • yang pertama, sesuai dengan isi sumpah yang pertama, terdapat kata-kata "mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia" Apakah semua para pemuda mencintai negara ini? tentu tidak semuanya. pemuda jaman sekarang banyak yang lebih mencintai negara lain, kebudayaan negara lain, bukan negara kita, Indonesia. hal ini bisa kita buktikan dari kesukaan lagu dan gaya berbusana mereka. apakah mereka masih menyukai lagu asli Indonesia? sebagian besar pasti lebih menyukai lagu luar negri, teutama korea. entahlah, mengapa mereka lebih menyukai tren-tren luar negri, padahal kualitas tren negara kita juga tidak kalah bagus.
  • yang kedua, "berbangsa yang satu". dimana rasa persatuan bagi mereka yang hobinya tawuran itu? merusak moral, tak punya etika, hanya memalukan derajat negara. sebenarnya kan bisa masalah yang ada diselesaikan dengan jalan damai, tak perlu dengan kekerasan apalagi hingga menimbulkan korban jiwa. rasa persatuan mereka-mereka ini yang hobi tawuran nampaknya tidak ada. 
  • yang ketiga, "menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". apa masih sampai sekarang bahasa Indonesia digunakan secara baik dan benar? jelas saja TIDAK! mungkin para pemuda jaman sekarang terlalu kreatif atau bagaimana saya juga tidak tau. banyak diantara mereka yang mengganti-ganti bahasa Indonesia beserta penulisannya. itulah mereka-mereka yang disebut "alay". capek gak sih baca tulisan "haYy n4Ma Q AnDhie?" ? kenapa mereka harus mengganti format tulisan dan intonasi bahasa Indonesia yang sudah baik dan benar menjadi hancur seperti itu? lebih baik menulis "hai namaku Andi"saja kan? lebih baik, sesuai dengan penulisan yang benar. 
entahlah apa yang ada dalam pikiran sebagian para pemuda jaman sekarang, dimana kesadaran mereka. semoga generasi mendatang bisa lebih baik, bukannya memperparah dan tidak menjadi bangsa yang tak bermoral dan tak punya jati diri. Amin

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Segmenting, Targeting, Positioning (Studi Kasus Produk Mi Instan, Indomie)

Pengalaman Berorganisasi

BISNIS PROSES ASURANSI JIWA DI INDONESIA